Entri Populer

Kamis, 04 November 2010

Faktor pendukung dan penghambat kegiatan parenting di Kelompok Bermain Melati Panghegar.

Untuk mendapatkan data tentang jenis atau macam faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam penyelenggaraan kegiatan parenting. Penulis menggunakan indentifikasi dengan cara analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) atau dalam bahasa Indonesia sebagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, analisis ini digunakan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam. Berikut adalah hasil wawancara dilihat dari analisis SWOT:

a.      Kekuatan
1)      Menjalin kerjasama dengan berbagai mitra yang memiliki kepentingan yang mendukung kegiatan parenting. Mitra itu antara lain: Himpaudi kecamatan, PKK Kecamatan panyileukan, DKM Al-Muhajirin, kelurahan, Dokter, tim demo luxindo, dan lain-lain.
2)      Pemberian alat tulis/ belajar dari Kemas Kelurahan panyileukan bagi 20 siswa PAUD
3)      Bantuan dari semua pihak dan dapat bekerja sama dengan baik.
4)      Narasumber yang berkompeten dan mempunyai kapasitas dalam menyampaikan materi itu.
5)      Tempat pembelajaran sudah memadai.

b.     Kelemahan
1)      Ketika orang tua sedang tidak kumpul banyak, jadi penyampaian materi dilakukan berulang-ulang.
2)      Informasi tidak tersampaikan kepada orang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak bisa hadir dalam kegiatan parenting.
3)      Latar belakang pendidikan orang tua masih rendah sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman orang tua terhadap materi yang di sampaikan.
4)      Media yang digunakan terbatas.
5)      Kondisi pembelajaran kurang kondisif

c.      Peluang
1)      Terjalinnya komunikasi yang baik antara orang tua dan sekolah.
2)      Bertambahnya pengetahuan baik untuk orang tua maupun tutor.
3)      Adanya keselarasan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara di sekolah dan di rumah.
4)      Dapat mendidik anak dengan baik.
5)      Menambah pengetahuan, keterampilan dan sikap orang tua dalam membina tumbuh kembang anak.
d.     Ancaman
1)      Tidak terjalinnya komunikasi dengan baik antara orang tua dan sekolah.
2)      Penurunan prosentase kehadiran peserta parenting.
3)      Tidak adanya tindak lanjut yang dilakukan oleh orang tua terhadap informasi dan hasil dari kegiatan parenting.

Pengelolaan program (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) kegiatan parenting di Kelompok Bermain Melati Panghegar Kelurahan Cipadung Kulon Kecamatan Panyileukan Kota Bandung.

Pada tahap perencanaan program tidak di lakukan identifikasi kebutuhan karena program tersebut sudah merupakan ketentuan dan kebutuhan sekolah, identifikasi kebutuhan dilakukan dalam pembelajaran parenting. Tujuan dilaksanakan kegiatan parenting yaitu untuk menyelaraskan atau menyamakan visi dengan orang tua dalam pendidikan dan pengasuhan anak usia dini, untuk mencapai tujuan itu dilakukan musyawarah dengan orang tua agar adanya  komitmen bersama antara pengelola dan orangtua pada saat mendaftarkan putra-putrinya di kelompok bermain, kemudian menyiapkan penanggungjawab kegiatan parenting atau kepengurusan pada kelompok bermain, identifikasi kebutuhan informasi (isu-isu penting seputar pendidikan dan tumbuh kembang anak) yang ingin diketahui oleh orangtua, setelah itu menyusun program-program kegiatan yang akan dilakukan untuk kegiatan parenting, dan menyusun jadwal kegiatan sekaligus menentukan narasumber atau sponsor.           
       Pada tahap pelaksanaan, untuk tempat pembelajaran dilaksanakan di dua lokasi yaitu lokasi pertama di mesjid dan madrasah diniyah Al muhajirin, akan tetapi sesekali pembelajaran dilaksanakan di lokasi kedua yaitu di sekretariat Jl. Panyawangan II no.8. Waktu pembelajaran dilakukan 1 bulan 1 kali selama 1 jam dari pukul 09.00- 10.00 WIB. Yang  menjadi sumber belajar dalam kegiatan parenting, berasal dari Pengelola, tutor, serta warga sekitar yang mempunyai kapasitas dalam menyampaikan materi tersebut. Jumlah warga belajar yang mengikuti kegiatan parenting setiap kali pertemuan sifatnya fluktuasif kadang banyak kadang juga sedikit tapi pada  umumnya 50%  selalu hadir. Metode yang sering digunakan adalah metode ceramah, metode tanya jawab, demonstrasi. Materi yang disampaikan tentang psikologi, agama, pendidikan, kesehatan, dan pembekalan keterampilan .Dana yang digunakan bersumber dari swadaya orang tua ditambah dana dari sekolah.
       Untuk tahap evaluasi pembelajaran parenting biasanya dilaksanakan 2 minggu atau sebulan kemudian setelah orang tua mengaplikasikan materi yang di sampaikan. Dan untuk evaluasi program parenting di nilai dalam 2 kali pertemuan yang pertama akhir semester 1, yang kedua di akhir tahun ajaran. Evaluasi dilaksanakan oleh pengelola dan tutor dengan tujuan untuk keputusan tentang kelanjutan, perluasan, dan penghentian program, memberi masukan untuk keputusan tetang memodifikasi program, memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat.

Pengetahuan tutor tentang kegiatan parenting di Kelompok Bermain Melati Panghegar Kelurahan Cipadung Kulon Kecamatan Panyileukan Kota Bandung.

Pengetahuan mengenai kegiatan parenting disini yaitu mengenai pengertian, fungsi dan manfaat parenting. Mengenai pemahaman tutor bahwa yang dimaksud dengan kegiatan perenting, adalah kegiatan orang tua yang dilaksanakan di sekolah untuk memanfaatkan waktu selama menunggu anaknya di sekolah jadi orang tua di berikan kegiatan.         
       Kegiatan perenting berfungsi untuk membangun komunikasi harmonis dan cerdas antara orang tua dan tutor serta memberdayakan orang tua dalam mendukung pembelajaran bagi anak. Adapun manfaat bagi tutor membantu dan mempermudah tugas tutor di sekolah dalam hal mendidik anak. Manfaat bagi orang tua, orang tua lebih tau bagaimana perkembangan, kekurangan, dan masalah anak di sekolah. Manfaat bagi anak karena adanya komunikasi dan kerjasama antara orang tua dengan tutor sehingga terjadi perubahan yang positif pada anak.
       Dilihat dari teori dan kondisi objektif yang ada, dari keseluruhan uraian diatas selanjutnya dapat diambil kesimpulan bahwa wawasan tutor mengenai kegiatan parenting berdasarkan pemahaman pengertian, fungsi, dan manfaat parenting sudah cukup mengerti, namun demikian secara konseptual, pengetahuan tutor masih sangat terbatas dan lebih bersifat faktual dan kecenderungannya lebih menunjukan ungkapan dari pengalaman.